Berburu Tanaman Wangi

Essential oil atau minyak atsiri adalah minyak yang diperoleh dari tanaman atau bunga melalui beberapa cara seperti pengempaan, ekstraksi menggunakan pelarut, dan destilasi. Saya sudah suka dengan pelbagai jenis aromaterapi sejak dulu. Selain khasiatnya yang terbukti melalui riset, aromanya memang memberikan sensasi yang lain. Berbeda dengan produk wangi-wangian yang banyak dijual di supermarket. Akhir tahun lalu saya menghabiskan waktu di Semarang selama beberapa hari dan berkesempaan untuk liburan singkat ke Rumah Atsiri Indonesia yang terletak di Desa Plumbon, Karanganyar. Sebenarnya sudah sejak lama ingin ke sana tapi baru kesampaian baru-baru ini. Iming-iming banyak tanaman akhirnya membuat Mamer (Mama Mertua, red) mau juga ke sana. 




Sehari sebelum berkunjung, saya sempatkan untuk telepon menanyakan beberapa hal terkait tiket dan jenis kegiatan yang mungkin keluarga ikuti. Ketika mobil kita masuk ke area Rumah Atsiri Indonesia, akan ada petugas yang menayakan jumlah orang dan kita diharuskan membayar tiket seharga Rp 50.000 per orang. Saya sudah konfirmasi lewat telepon untuk anak berusia dibawah tiga tahun tidak dikenakan biaya masuk atau gratis. Oiya, tempat ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 18.00 WIB. Dari Ungaran, Semarang saya dan keluarga pergi menggunakan mobil melewati tol Semarang - Solo dan keluar di exit 513 arah Palur/ Karanganyar/ Tawangmangu. Setelah keluar tol, masih harus menempuh perjalanan melewati Astana Giribangun, tempat Bapak Suharto (Presiden RI ke-2) dan Ibu Tien dimakamkan. Total perjalanan dari Semarang sekitar dua jam.

Ketika masuk, karena sudah siang, kami memutuskan untuk makan siang dulu di resto yang terletak di bagian bawah. Menu yang disediakan variatif mulai dari makanan Indonesia dan western food. Saya dan keluarga menikmati santapan siang kala itu walau piring yang digunakan untuk penyajian menurut saya pribadi agak terlalu besar sehingga meja penuh dengan piring. Namun tak sempat difoto karena sudah kelaparan. Oiya, roti keringan dengan paduan kayu manis sukses membius saya dan keluarga sampai akhirnya kita membeli beberapa makanan khas Rumah Atsiri Indonsia untuk buah tangan keluarga yang di rumah. Satu bungkus roti bagelen dengan varian kayu manis seharga Rp 20.000 saja.

Setelah itu, saya dan keluarga menyempatkan diri untuk salat di musala yang disediakan. Ada beberapa saran untuk Rumah Atsiri Indonesia karena letak musala dan tempat wudu berbeda lantai, ini membuat kita bergerak lebih. Tempat wudunya tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan dan sendal yang disediakan tidak terlalu banyak. Tapi saya senang dengan sendal refleksi yang disediakan. Cenat-cenut seperti dipijat.




Selesai salat, kami mumutuskan untuk ikut tour sambil berjalan-jalan selama kurang lebih 45 menit dengan membayar Rp 15.000. Dipandu oleh Mbak Nobi, salah satu pegawai di sana, kami berkeliling lokasi sambil mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang sejarah, cara-cara membuat minyak atsiri, sampai meraba dan mencium beberapa tanaman yang digunakan untuk produksi minyak atsiri. Ternyata Rumah Atsiri Indonesia memiliki sejarah tersendiri. Dulunya, tempat ini merupakan bekas Pabrik Citronella, salah satu tempat penyulingan minyak atsiri milik pemerintah Indonesia sejak 1963, yang bekerja sama dengan pemerintah Bulgaria, yang mulai tahun 1986 berpindah kepemilikan ke swasta.

Selain berjalan-jalan, peserta juga diajak untuk mencium, merasakan, dan tak lupa berfoto cantik dengan pemandangan tanaman yang indah. Sayangnya, terkadang penjelasan Mbak Nobi kurang terdengar karena kami tidak mendapat headset khusus. Terkadang peserta masih asyik berfoto dan rombongan sudah melanjutkan perjalanan jadi beberapa orang tertinggal dan kurang mendapatkan informasi. Mungkin bisa menjadi masukan untuk Rumah Atsiri. Secara keseluruhan, tour ini membuat saya jadi lebih paham tentang perbedaan jenis tanaman terutama yang diolah menjadi essential oils. Tak kenal maka tak sayang, sepertinya benar adanya. Akhirnya saya jadi tau wujud nyata tanaman rosemary, lavender, dan yang lainnya! Setelah mengenal tanamannya kita berlanjut ke tempat lokasi belanja.

Oiya hati-hati kalap di tokonya yang menjual beberapa jenis minyak atsiri dalam beberapa jenis seperti essential oils, diffuser, bahkan dikelompokkan berdasarkan kegunaannya seperti untuk mengatasi migraine dan nyeri ketika menstruasi. Oiya ternyata kita juga bisa belanja online lewat beberapa situs jual beli seperti Shopee dan Tokopedia. Awas tergiur bonus massage oil yang ternyata diberikan untuk pembelanjaan dalam jumlah tertentu.

Sumber pustaka:
Triesty, I., & Mahfud, M. (2017). Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu (Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave Hydrodistillation dan Soxhlet Extraction. Jurnal Teknik ITS6(2), 393-396.

Comments

Popular posts from this blog

Mudahnya Pinjam Buku di Denmark

Changing Diets for Sustainable Food and Nutrition Provision 2050

Labor’ Social Welfare Related to Health in Indonesia