Penelitian di Jakarta

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk bisa melakukan penelitian di Indonesia. Sebenernya ini tergantung dari jenis penelitian dan lokasi penelitian. Kali ini saya akan berbagi informasi singkat tentang proses penelitian thesis di ibu kota Indonesia, Jakarta.

Saya dan teman saya, Tep, melakukan penelitian di wilayah provinsi DKI Jakarta sehingga kami harus mengurus beberapa jenis izin seperti:
  1. Surat kode etik di Universitas Indonesia (UI) karena subjeknya berhubungan dengan manusia.
  2. Surat rekomendasi penelitian di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP).
  3. Surat rekomendasi penelitian di Dinas Pendidikan Wilayah Provinsi DKI Jakarta (untuk proses perekrutan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian).
Awalnya saya ingin membuat surat kode etik di almamater saya, Universitas Diponegoro (UNDIP). Namun, setelah berkonsultasi dengan dosen dan mendapatkan informasi langsung dari Komisi Etik UNDIP kami memutuskan untuk membuatnya di UI. 

Sebelum saya memutuskan untuk melakukan penelitian di Indonesia, saya sudah sempat takut dengan  hal-hal administratif yang ribet dan tidak efisien. Semua pikiran saya itu ternyata tidak benar. Sekarang semua proses bisa dilakukan dengan online dan kita bisa berkorespondensi langsung dengan pihak dinas terkait. Bahkan saya sampai japri pegawai di Dinas Pendidikan untuk langsung berkonsultasi. Benar-benar fasilitas yang mewah untuk urusan birokrasi dan administratif.

Kami melakukan penelitian di lima sekolah dasar yang mewakili beberapa wilayah kota di Jakarta seperti Cengkareng, Rawamangun, Cakung, Pejaten, dan Tebet. Respon dari sekolah benar-benar diluar dugaan saya. Semua seperti dimudahkan dan dilancarkan. Saya sampai heran sendiri. Mungkin memang ada bagian-bagian minor yang membuat saya dan teman saya kesal namun jajanan sehat di kantin-kantin sekolah dasar itu mampu mengobati rasa kecewa itu.

Saya senang sekali melihat kantin sekolah negeri yang bersih dan beragam jenis makanannya walaupun dulu saya memang tidak sekolah di sekolah negeri jadi ya tidak punya pengalaman makan makanan dari kantin sekolah kecuali waktu ikut lomba. Kalau di kantin SD saya, jam istirahatnya dipisah laki-laki dan perempuan. Lalu makanan yang disajikan sudah dicek oleh ibu dan bapak guru bidang kesehatan jadi tidak perlu khawatir lagi akan kualitasnya.

Ada yang mau cobain!
(Diabadikan oleh Aisyah Nurcita, 2018)
Penelitian di Kelas
Sejujurnya saya memang suka anak kecil makanya saya berpindah haluan untuk meneliti anak-anak dan ya, saya suka marketing. Jadi sebenarnya ini adalah penelitian yang saya mimpikan dari dulu. Semoga sih semangat ngerjain thesisnya bisa istiqomah hingga submit awal Agustus nanti.

Satu kata yang menggambarkan penelitian saya di kelas-kelas: seru!
Banyak banget hal-hal yang bisa dipelajari dari running penelitian ini. Strategi ngejelasin ke anak-anak juga harus diatur biar mereka paham dan gak bingung waktu ngisi kuesionernya. Paling seru adalah waktu lihat mereka cobain potongan timun segar dan ngeliatin ekspresi muka mereka. Rasanya capek mondar-mandir ngurusin penelitian itu hilang seketika abis ketawa-ketawa sama mereka.

Terima kasih Jakarta, sampai jumpa lagi!

Proteksi anak-anak, fotonya ngeblur ala-ala
(Diabadikan oleh Aisyah Nurcita, 2018)

Comments

Popular posts from this blog

Mudahnya Pinjam Buku di Denmark

Changing Diets for Sustainable Food and Nutrition Provision 2050

Labor’ Social Welfare Related to Health in Indonesia