Ikutan Kelas Online PPI Denmark

Tim sukses kulon PPI Denmark
Akhir bulan September tahun ini ditutup dengan kegiatan produktif bersama PPI Denmark yaitu Kelas Online (kulon) "Mengupas Tuntas Sekolah di Denmark dengan Beasiswa". Acara ini adalah yang kali pertama diadakan oleh PPI Denmark bekerjasama dengan mahasiswa dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Selain saya ada tiga orang pembicara lainnya yaitu
  1. Bang Zetra Hainul Putra, kandidat PhD dibidang Didactics of Math dari Dept. of Science & Education (Beasiswa DIKTI)
  2. Nor Komariah, kandidat master dari Dept. Chemistry (Beasiswa Danish Government)
  3. Mba Triana Wulandari, kandidat master dari Dept. Nanoscience (Beasiswa Danish Government)
  4. Saya, Hanum Hapsari, kandidat master dari Dept. Food Technology (Beasiswa LPDP dan Danish Government)
Jadi acaranya itu streaming live dari Copenhagen, Denmark dengan mahasiswa dari kedua kampus tersebut. Saya yang kebetulan juga baru pernah mengikuti acara kulon ini menjadi bersemangat karena peserta dari kedua kampus sangat antusias mengikuti acara kali ini. Kami lebih banyak sharing tentang apa yang harus dipersiapka selama kuliah di S1 dulu hingga bisa mendapatkan beasiswa seperti sekarang dan bagaimana kehidupan di Denmark.

Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Norka dan Mba Triana yang mengupas tuntas mengenai Danish Government Scholarship. Kebetulan mereka berdua mendapatkan beasiswa lengkap (living allowance dan juga biaya tuition fee). Beasiswa ini sangat unik karena penerima beasiswa itu tidak mendaftar secara khusus untuk mendapatkan beasiswa ini. Teman-teman hanya pertlu untuk mendaftar jurusan di kampus tertentu kemudia pihak kampus akan menawarkan untuk seleksi sebagai penerima beasiswa. Saya juga demikian namun saya hanya mendapatkan beasiswa untuk tuition fee saja sedangkan living allowance dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).


Sesi ke-dua diisi oleh saya dan Bang Zetra. Bang Zetra menjelaskan mengenai beasiswa DIKTI dan berbagi cerita tentang kehidupan di Denmark dengan membawa keluarga (istri dan anak). Ternyata sekarang beasiswa ini tidak hanya untuk dosen namun juga calon dosen. Jadi untuk teman-teman yang memiliki cita-cita menjadi dosen, bisa dibuka link nya untuk informasi lebih lengkapnya. Hidup di Denmark membawa keluarga bukanlah pilihan yang mudah karena susahnya akomodasi untuk keluarga yang terjangkau dengan budget beasiswa namun ternyata banyak kelebihannya ketika membawa keluarga ketika kuliah. Salah satunya adalah anak juga bisa ikut merasakan pendidikan di Denmark.



Banyak pertanyaan menarik dan salah satunya adalah pertanyaan tentang menjaga semangat. "Kak, bagaimana untuk terus menjaga semangat ketika kakak dulu kuliah dan masih mencari beasiswa," tanya seorang mahasiswa dari UTS. Jujur saja, saya juga bingung dan susah untuk menjawab pertanyaan itu karena sesungguhnya semangat itu kadang ada dan hilang dan mungkin hanya Allah, keluarga, dan teman-teman terdekat lah yang membuat saya terus semangat hingga saat ini. Putus asa itu selalu menghantui apalagi ketika gagal. Kalau kata Bang Zetra, coba lagi terus jangan berhenti! Karena sesungguhnya kehidupan setelah mendapatkan beasiswa itu lebih menantang.

Kelas Online dari PPI Denmark ini ada edisi selanjutnya yaitu "Selayang pandang model pendidikan di Denmark" perluas khazanah untuk masa depan lebih baik! pada hari Sabtu, 14 Oktober 2017 pukul 14.00 - 17.00 WIB atau 09.00 - 12.00 CET. Jika teman-teman ingin ikut menyaksikan streaming online nya, bisa dilihat melalui link ini.

Comments

Popular posts from this blog

Mudahnya Pinjam Buku di Denmark

Labor’ Social Welfare Related to Health in Indonesia

Changing Diets for Sustainable Food and Nutrition Provision 2050