Malam Pergantian Tahun 2016

Berawal dari chat antara saya, Stephanie, dan Listia (temen-temen satu kelas di Food Innovation and Health) akhirnya kita mengajak teman-teman dari PPI Denmark lainnya untuk makan malam bersama di akhir 2016. Awalnya saya hanya akan menghabiskan waktu seperti tahun-tahun sebelumnya, di rumah, karena saya bukan tipe orang yang merayakan tahun baru. Belum lagi project work banyak dan menanti untuk dikerjakan. Ternyata tahun ini tidak.

Di penghujung 2016 ternyata menjadi acara yang menyenangkan karena saya dan Mba Dwi (rekan di PPI Denmark) akan memasak beberapa masakan Indonesia. Rencana matang tentang makan malam beres dan saatnya bersiap-siap. Saya yang sudah berencana menginap di kosan Mba Dwi datang jam 9.30 pagi dan kami mulai dengan berbelanja bahan-bahan. Kami memasak banyak menu namun sayangnya cireng goreng andalan saya gagal dimasak karena metodenya salah. Ayam panggang bumbu padang, lunpia semarang, dan martabak jagung pun matang jam 4 sore. Alhamdulillah. 


Usai makan malam saya berjalan pulang karena bis yang biasa digunakan rutenya berubah ketika tahun baru. Ternyata tahun baru di Denmark itu rame. Orang-orang berdandan rapi menggunakan setelan jas dan gaun dipinggir jalan! Ya, dipinggir jalan sambil membawa gelas berisi wine atau alkohol. Mereka berkumpul bersama teman dan keluarga sambil menyalakan kembang api. Nah ini yang agak serem karena menurut kabar, pemerintah setempat menghimbau agar menggunakan kacamata pelindung. Jika situasi sudah chaos maka akan terjadi seperti perang di Harry Potter. Kembang apinya diarahkan ke orang lain karena mereka sudah tidak sadar (terlalu banyak minum alkohol).

Saya sempat tidak percaya dengan banyakya orang yang terlalu banyak minum. Ternyata hal ini benar-benar terjadi. Ketika mau menyebrang jalan tiba-tiba ada seseorang yang jatuh tersungkur dari sepedanya. Seorang temannya akhirnya langsung turun dari sepedanya dan menitipkan sepedanya pada saya dan Mba Dwi.

"Can you handle my bike now? I need to help my friend," kata temannya.
"Nah kan beneran ada yang teler," kata saya dalam hati.

Ya ternyata begitu tahun baru di Denmark. Saya, Mba Dwi, Mba Amal, Mba Diana, dan Uda Reki akhirnya pulang setelah puas duduk di pinggir danau untuk melihat kembang api. Terimakasih PPI Denmark dan teman-temannya Ekky dari Jerman yang sudah meluangkan waktu dan meramaikan makan malam terakhir di tahun 2016. Selamat merayakan bagi yang merayakan!

Comments

Popular posts from this blog

Mudahnya Pinjam Buku di Denmark

Labor’ Social Welfare Related to Health in Indonesia

Changing Diets for Sustainable Food and Nutrition Provision 2050